Gambar Sampul Biologi · Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia
Biologi · Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia
Faidah dkk

23/08/2021 12:39:55

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia

163

Sistem Reproduksi Manusia

Peta Konsep

Bab

Bab

10

10

Gonorhoe

Sifilis

Herpes genitalis

Condiloma accuminata

Infertilitas

Kanker prostat

Hamil anggur

Endometrosis

Kanker ovarium

Kanker leher rahim

Kelainan atau penyakit

pada sistem reproduksi

Air susu ibu

Alat kontrasepsi

Fertilisasi, menstruasi, dan kehamilan

Kehamilan

Menstruasi

Fertilisasi

Oogenesis

Spermatogenesis

Gametogenesis

Alat kelamin wanita

Alat kelamin pria

Alat reproduksi manusia

Sistem Reproduksi manusia

Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA

164

Perkembangbiakan atau reproduksi merupakan salah satu

ciri makhluk hidup untuk mempertahankan jenisnya. Manusia

tergolong

makhluk dioseus

(berumah dua). Hal ini berarti, satu

individu hanya memiliki satu jenis alat reproduksi, yaitu laki-

laki dan wanita. Laki-laki dewasa mampu menghasilkan sel

gamet yang disebut spermatozoa, sedangkan wanita dewasa

mampu menghasilkan sel gamet yang disebut ovum. Jika kedua

sel gamet ini melebur atau terjadi fertilisasi, maka terbentuk

zigot yang akan tumbuh menjadi janin dan dalam waktu

9 bulan akan menjadi bayi. Bagaimana proses pembentukan

sperma dan ovum? Apa kaitannya dengan kehamilan dan

menstruasi? Kamu akan mengetahui jawabannya setelah

mempelajari bab ini. Mari ikuti uraiannya.

Alat Reproduksi

Manusia

A

Manusia berkembang biak atau berreproduksi secara

seksual. Reproduksi seksual melibatkan dua individu yang

masing-masing menyumbangkan satu sel reproduktif khusus

yang disebut gamet, dan bersifat vivipar atau melahirkan.

Gamet jantan disebut sperma dan gamet betina disebut

ovum (sel telur). Sperma berukuran sangat kecil memiliki bentuk

seperti berudu dan motil, artinya dapat bergerak aktif ke arah

sel telur dengan menggerakkan ekornya yang panjang seperti

cambuk. Sedangkan, sel telur (ovum) dibentuk dalam ovarium.

Ovum berukuran besar dan nonmotil, mengandung persediaan

makanan untuk menunjang perkembangan embrio yang

dihasilkan setelah telur tersebut dibuahi.

Alat kelamin pada manusia dapat dibedakan menjadi alat

kelamin pria dan alat kelamin wanita. Keduanya mempunyai

bagian-bagian yang terdapat di dalam tubuh dan juga yang

terdapat di luar tubuh. Mari cermati.

1. Alat Kelamin Pria

Alat kelamin pria berfungsi menghasilkan gamet jantan,

yaitu spermatozoa (sperma). Alat kelamin pria dibedakan

menjadi alat kelamin dalam dan alat kelamin luar.

a.

Alat kelamin dalam

Alat kelamin dalam terdiri atas:

1

)

Testis

Testis memiliki bentuk bulat telur dan berjumlah sepasang,

terdapat pada skrotum (zakar). Testis merupakan tempat

pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon

kelamin (testosteron).

Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia

165

Pada testis terdapat pembuluh-pembuluh halus yang

disebut

tubulus seminiferus

. Pada dinding tubulus seminiferus

terdapat calon-calon sperma (spermatogonium yang diploid.

Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel interstisiil yang

menghasilkan hormon testosteron dan hormon kelamin jantan

lainnya. Selain itu, terdapat pula sel-sel berukuran besar yang

berfungsi menyediakan makanan bagi spermatozoa, sel ini

disebut

sel sertoli

.

2)

Saluran reproduksi

Saluran reproduksi terdiri atas duktus

epididimis

, yaitu

tempat pematangan sperma lebih lanjut dan tempat

penyimpanan sementara sperma. Selanjutnya, terdapat

vas

deferens

yang merupakan suatu saluran untuk mengangkut

sperma ke

vesikula seminalis

(kantung sperma).

Arah vas deferens ini ke atas, kemudian melingkar

dan salah satu ujungnya berakhir pada kelenjar

prostat dan di belakang kandung kemih, saluran

ini bersatu membentuk duktus ejakulatorius

pendek yang berakhir di uretra. Uretra dari duktus

ejakulatorius sama-sama berakhir di ujung penis.

3)

Kelenjar kelamin

Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang

dapat mengeluarkan getah atau semen. Kelenjar-kelenjar ini,

antara lain vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar

bulbouretral (Cowper).

a)

Vesikula seminalis

Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak di atas

dan bawah kandung kemih.

Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total

semen. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih,

kental mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa.

Cairan ini berfungsi memberi makan sperma. Selain itu,

vesikula seminalis juga mengekskresikan prostaglandin

yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk

mendorong sperma mencapai uterus.

b)

Kelenjar prostat

Kelenjar prostat berukuran lebih besar dibandingkan dua

kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti susu

dan bersifat alkalis sehingga dapat menyeimbangkan

keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina.

Cairan ini langsung bermuara ke uretra lewat beberapa

saluran kecil.

c)

Kelenjar bulbouretral atau kelenjar Cowper. Kelenjar ini

kecil, berjumlah sepasang, dan terletak di sepanjang uretra.

Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis

mengeluarkan sperma dan semen.

Gambar 10.1

Alat reproduksi pria (dilihat

dari samping)

Vesikula seminalis

Rektum

Vas deferens

Duktus ejakulatoris

Kelenjar prostat

Kelenjar bulbouretra

Vas deferens

Epididimus

Testis

Skrotum

Kulup

Penis

Uretra

Jaringan

ereksi

Tulang pubis

Kandung kemih

Sumber: Image.google.co.id

Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA

166

4)

Uretra

Uretra adalah saluran di dalam penis yang berfungsi

sebagai saluran urin dari kandung (vesica urinaria) keluar

tubuh dan sebagai saluran jalannya semen dari kantong semen.

b.

Alat kelamin luar

Alat kelamin luar pria, yaitu berupa penis dan skrotum.

Penis adalah organ yang berperan untuk kopulasi

(persetubuhan). Kopulasi adalah penyimpanan sperma dari alat

kelamin jantan (pria) ke dalam alat kelamin betina (wanita).

Penis pada pria dapat mengalami ereksi. Ereksi adalah

penegangan dan pengembangan penis karena terisinya saluran

penis oleh darah. Skrotum pada pria di kenal dengan buah

zakar. Di dalam buah zakar ini terdapat testis.

2. Alat Kelamin Wanita

Alat reproduksi wanita seperti juga pada pria terdiri atas

alat kelamin luar dan dalam organ reproduksi pada wanita

adalah ovarium. Ovarium berfungsi menghasilkan sel telur

(ovum).

a.

Alat kelamin luar

Alat kelamin luar terdiri atas:

1)

Celah luar disebut vulva.

2)

Sepasang bibir besar atau lipatan kulit disebut juga (Labium

mayora) membatasi kedua belah celah dan sepasang bibir

kecil lipatan disebut (Labium minora). Di bagian depan

labium minor terdapat tonjolan yang disebut klitoris.

Klitoris merupakan suatu berkas jaringan yang peka.

Klitoris berasal dari bahasa Yunani, yang berarti sebuah

bukit kecil.

3)

Di dalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urin

dan saluran kelamin.

b.

Alat Kelamin dalam

Alat kelamin dalam terdiri atas:

1

)

Ovarium (indung telur)

Ovarium terdapat dalam rongga badan di daerah

pinggang, yaitu di sebelah kanan dan kiri. Dalam ovarium

terdapat kelenjar endokrin dan jaringan tubuh yang membuat

sel telur (ovum) yang disebut

folikel

. Sel folikel akan memproduksi

sel telur pada ovarium wanita. Peristiwa pelepasan sel telur

(ovum) dari ovarium setelah folikel masak disebut

ovulasi

.

Ovulasi pada wanita berlangsung sebulan sekali. Pada saat

Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia

167

folikel telur tumbuh, ovarium menghasilkan hormon estrogen,

dan setelah ovulasi menghasilkan hormon progesteron.

2)

Saluran tuba fallopii

Saluran tuba fallopii atau oviduk berjumlah

sepasang, di kanan dan di kiri. Saluran ini

menghubungkan ovarium dengan rahim. Bagian

pangkalnya berbentuk corong disebut

tuba

infundibulum

. Tuba infundibulum ini dilengkapi

dengan jumbai-jumbai yang dinamakan

fimbriae

. Fimbriae

berfungsi menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari

ovarium. Tuba fallopii berfungsi untuk menggerakkan ovum

ke arah rahim dengan gerak peristaltik dan dengan bantuan

silia.

3)

Uterus (rahim)

Rahim manusia memiliki satu ruangan dan berbentuk buah

pir, pada bagian bawahnya mengecil dan disebut

leher rahim

atau serviks uteri, bagian ujung yang besar disebut

badan rahim

atau corpus uteri. Lapisan terdalam yang membatasi rongga

rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut

endometrium

atau

selaput rahim. Lapisan ini menghasilkan banyak lendir dan

pembuluh darah. Sebulan sekali, pada saat menstruasi (haid)

lapisan ini dilepaskan diikuti dengan pendarahan.

Dinding pada rahim selalu mengalami perubahan

ketebalan, peristiwa ini dipengaruhi hormon, di antaranya

adalah:

a)

Menjelang ovulasi dinding menebal, karena pengaruh

hormon estrogen.

b)

Dinding rahim akan semakin menebal setelah ovulasi,

karena pengaruh hormon progesteron.

c)

Pada saat menstruasi dinding rahim tipis kembali, karena

dinding endometrium mengelupas. Setelah menstruasi,

dinding dibentuk kembali, peristiwa ini disebut siklus

menstruasi.

d)

Uterus atau rahim merupakan ruangan tempat janin

menempel, tumbuh dan berkembang.

4)

Vagina (liang peranakan)

Vagina adalah sebuah tabung berlapiskan otot yang

membujur ke arah belakang dan atas. Dinding vagina lebih tipis

dari rahim dan banyak lipatan-Iipatan. Hal ini untuk

mempermudah jalan kelahiran bayi. Selain itu, juga terdapat

lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan suatu kelenjar,

yaitu kelenjar

barlholini

.

Gambar 10.2

Alat-alat kelamin luar wanita

Rektum

Serviks

Vagina

Kelenjar bartholini

Lobang vagina

Labia mayora

Labia minora

Kulup

Glans

Corong

Klitoris

Uretra

Tulang pubis

Kandung kemih

Uterus

Ovarium

Oviduk

Sumber: Image.google.co.id

Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA

168

Gambar 10.3

Spermatogenesis

Pembentukan individu baru dimulai dengan gametogenesis.

Gametogenesis adalah pembentukan telur dan sperma pada

kedua induknya. Pembentukan sperma disebut

spermagenesis

,

sedangkan, pembentukan sel telur disebut

oogenesis

.

Selama gametogenesis berlangsung pembelahan secara

meosis (berasal dari bahasa Yunani =

meioun

, yang berarti

berkurang), yaitu berkurangnya jumlah kromosom dari

keadaan diploid menjadi haploid. Jika dua gamet bersatu pada

waktu fertilisasi, gabungan kedua nukleusnya akan membentuk

2n kromosom.

Testis

Skrotum

Sel diploid

SPERMATOSIT PRIMER

Penis

Testis

Tubulus seminiferus

Epididimus

Diferensiasi pada

MEIOSIS I

Gametogenesis

B

Spermatogenesis terjadi pada organ reproduksi pria, yaitu

testis. Spermatogenesis dimulai dengan pertumbuhan

spermatogonium menjadi sel yang lebih besar disebut

spermatosit primer. Sel-sel ini membelah secara mitosis menjadi

dua spermatosit sekunder yang sama besar, kemudian

mengalami pembelahan meiosis menjadi empat spermatid yang

sama besar. Spermatid adalah sebuah sel bundar dengan

sejumlah besar protoplasma dan merupakan gamet dewasa

dengan sejumlah kromosom haploid.

Pada akhir proses, terjadi pertumbuhan dan perkembangan

atau diferensiasi yang rumit, tetapi bukan pembelahan sel, yaitu

mengubah spermatid menjadi sperma yang fungsional. Nukleus

mengecil dan menjadi kepala sperma, sedangkan sebagian besar

sitoplasma dibuang. Sperma ini mengandung enzim yang

memegang peranan dalam menembus membran sel telur.

1. Spermatogenesis

SPERMATOSIT SEKUNDER

Pertumbuhan sel sperma

SEL SPERMA

(haploid)

Bagian luar

tubulus seminiferus

MEIOSIS I selesai

MEIOSIS II

Diferensiasi

Sumber: Image.google.co.id

Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia

169

Spermatogenesis terjadi secara diklik di semua bagian

tubulus seminiferus. Di setiap satu bagian tubulus, berbagai

tahapan tersebut berlangsung secara berurutan. Pada bagian

tubulus yang berdekatan, sel cenderung berada dalam satu

tahapan lebih maju atau lebih dini. Pada manusia,

perkembangan spermatogonium menjadi sperma matang

membutuhkan waktu 16 hari.

Spermatogenesis dipengaruhi oleh hormon gonadotropin,

Follicle Stimulating Hormone

(FSH),

Luteinizing hormone

(LH), dan

hormon testosteron. Mari cermati.

a.

Hormon Gonadotropin

Hormon gonadotropin dihasilkan oleh hipotalamus. Hormon

ini berfungsi untuk merangsang kelenjar hipofisa bagian depan

(anterior) agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.

b.

FSH (

Follicle Stimulating Hormone

)

FSH dihasilkan oleh hipofisa anterior. Hormon ini berfungsi

mempengaruhi dan merangsang perkembangan tubulus

seminiferus dan sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen

Binding Protein) yang memacu pembentukan sperma.

c.

LH (

Luteinizing Hormone

)

LH dihasilkan oleh hipofisa anterior. Hormon ini berfungsi

merangsang sel-sel interstitial (sel leydig) agar mensekresi

hormon testosteron (androgen).

d.

Hormon Testosteron

Hormon testosteron dihasilkan oleh testis. Hormon ini

berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada

saat embrio, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan

ciri kelamin sekunder serta mendorong spermatogenesis.

Ovarium menghasilkan ovum. Proses pembentukan ovum

di dalam ovarium disebut oogenesis. Pada ovarium yang ada

di dalam tubuh embrio atau fetus terdapat sekitar 600.000 buah

sel induk telur atau disebut

oogonium

. Pada saat umur fetus

(embrio) lima bulan, oogonium memperbanyak diri secara

mitosis, membentuk kurang lebih 7 juta oosit primer.

Pada saat embrio (fetus) umur 6 bulan, oosit primer dalam

tahap meiosis (profase I). Setelah itu, terjadi pengurangan

jumlah oosit primer sampai lahir. Pada saat lahir dua ovarium

mengandung 2 juta oosit primer. Selanjutnya, oosit primer yang

sedang tahap membelah tersebut istirahat sampai masa

pubertas. Pada waktu anak berumur 7 tahun jumlahnya susut

lagi menjadi sekitar 300.000 - 400.000 oosit primer.

2. Oogenesis

Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA

170

Setelah masuk masa pubertas, perempuan akan mengalami

menstruasi atau haid. Saat itu kelenjar hipofisis mampu

menghasilkan FSH, dan oosit primer yang terbentuk melanjutkan

pembelahan meiosis

menghasilkan dua sel yang ukurannya tidak

sama. Sel yang berukuran besar disebut oosit sekunder dan yang

berukuran kecil disebut badan polar pertama.

Penyelesaian tahap meiosis I sekitar menjelang ovulasi.

Oosit sekunder melanjutkan tahapan meiosis II dan berhenti

pada metafase II. Jadi, pada saat ovulasi, yang dikeluarkan

bukan ovum melainkan oosit sekunder pada

metafase II. Jika tidak terjadi penetrasi oleh

sperma, oosit sekunder mati. Jika terjadi penetrasi

sperma, oosit sekunder akan melengkapi tahapan

meiosis II. Hasilnya adalah satu sel yang besar

disebut ootid dan satu sel yang kecil disebut

badan polar kedua. Sedangkan, badan polar I

menghasilkan 2 badan polar. Pada saat

menjelang terjadinya peleburan inti sel telur

dengan inti sperma, ootid berkembang menjadi

ovum (telur).

Ketiga badan polar yang menempel pada

ovum tidak berfungsi dan mengalami degenerasi.

Dengan demikian, hasil oogenesis adalah sel

ovum yang besar dan tiga sel badan polar yang

menempel di ovum.

Seperti halnya spermatogenesis, proses

oogenesis juga dipengaruhi oleh berbagai jenis

hormon. Hormon-hormon tersebut dapat

dihasilkan oleh hipofisa, dan ovarium.

Gambar 10.4

Oogenesis

Hormon apa sajakah yang

berperan dalam

oogenesis? Diskusikan

dengan teman

sebangkumu.

Sel diploid

OOSIT PRIMER

OOSIT SEKUNDER

OVUM

Dalam embrio

Diferensiasi dan permulaan

MEIOSIS I

MEIOSIS I komplet dan

permulaan MEIOSIS II

Polarbodi I

MEIOSIS II komplet saat

sperma masuk

Polarbodi II

Sumber: Image.google.co.id

Fertilisasi,

Menstruasi, dan

Kehamilan

C

Setelah sel telur berkembang menjadi matang dan mampu

mengadakan penyatuan dengan sperma akan terjadi ovulasi.

Sel telur ini akan ditangkap oleh infundibulum, kemudian

melewati tuba fallopii. Jika di tuba fallopii terdapat sperma maka

akan terjadi peleburan antara sperma dan sel telur, proses ini

disebut dengan

fertilisasi

.

Fertilisasi internal memerlukan kopulasi, yaitu

penyimpanan sperma dari alat kelamin jantan ke dalam alat

kelamin betina. Biasanya terdapat suatu mekanisme neural dan

hormonal yang rumit agar terjadi daya tarik dan perilaku

prakopulasi yang diperlukan untuk kopulasi. Pada waktu

kopulasi, sperma yang tersimpan terutama di dalam epididimis

1. Fertilisasi

Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia

171

disemprotkan oleh kontraksi mendadak dari otot di dalam dan

di sekitar saluran reproduksi jantan dan bersamaan dengan

itu kelenjar kelamin aksesori mengeluarkan sekresinya. Cairan

seminal yang dikeluarkan demikian itu dapat mengandung

400.000.000 sperma. Lendir di dalam cairan seminal berguna

sebagai wahana bagi sperma. Setelah semen dideposisikan

dalam vagina, enzim proteolitik mengubah lendir tersebut

menjadi cairan yang lebih encer agar sperma menjadi sangat

motil. Fruktosa merupakan sumber energi bagi sperma, zat basa

mencegah matinya sperma karena suasana asam yang lazimnya

terdapat di dalam vagina.

Tiap telur hanya dibuahi oleh sebuah sperma, tetapi

meskipun demikian jika sperma tidak dilepaskan dalam jumlah

jutaan, maka tidak akan terjadi fertilisasi. Salah satu sebabnya

ialah hanya sebagian kecil sperma yang dapat sampai ke bagian

atas tuba fallopii, yang lainnya hancur di perjalanan. Sel telur

masuk ke dalam tuba fallopii masih dilapisi oleh sebagian dari

sel folikel yang membungkusnya di dalam ovarium dan sperma

tidak dapat menembusnya jika lapisan ini tidak hilang.

Gambar 10.5

Fertilisasi

Sumber: Image.google.co.id

2. Menstruasi pada Wanita

Pada wanita, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium

akan luruh keluar dari tubuh. Pada umumnya, siklus menstruasi

ini terjadi setiap 28 hari. Pada hari pertama sampai keempat belas

terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel

primer yang dirangsang oleh hormon FSH yang

dihasilkan kelenjar hipofisis. Pada perkem-

bangan ini, sel oogonium akan membelah

secara meiosis dan menghasilkan satu sel telur

yang yang haploid. Saat folikel berkembang

menjadi folikel Graaf yang masak (

folikel de

Graaf)

, folikel ini juga menghasilkan hormon

estrogen yang merangsang keluarnya LH dari

hipofisis. Masa pertumbuhan folikel ini disebut

fase folikel

.

Dalam siklus menstruasi, estrogen berfungsi

merangsang perbaikan dinding uterus, yaitu

endometrium yang habis terkelupas saat

menstruasi. Selain itu, estrogen juga meng-

hambat pembentukan FSH dan memerintahkan

hipofisis untuk menghasilkan LH yang berfungsi

merangsang folikel Graaf yang masak untuk

melakukan ovulasi yang terjadi pada hari

keempat belas. Selain itu, LH merangsang folikel

yang telah kosong ini menjadi badan kuning

(korpus luteum). Kemudian, badan ini

SIKLUS OVARIUM

HORMON OVARIUM

DALAM DARAH

Pra ovulasi

Post ovulasi

Degenerasi

korpus luteum

Korpus

luteum

Ovulasi

Folikel

dewasa

Pertumbuhan

folikel

Estrogen

Progesteron

Estrogen

Progesteron

dan estrogen

SIKLUS MENSTRUASI

Endometrium

Menstruasi

Hari

Gambar 10.6

Siklus menstruasi

Sumber: Image.google.co.id

Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA

172

menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempersiapkan

endometrium untuk menerima embrio sehingga endometrium

menjadi tebal dan lembut serta banyak mengandung pembuluh

darah. Selain itu, progesteron juga berfungsi menghambat

pembentukan FSH dan LH. Adanya progesteron mengakibatkan

korpus luteum mengecil dan mengalami degenerasi dan hilang, maka

pembentukan progesteron pun terhenti. Akibatnya, pemberian

makanan kepada endometrium terhenti, endometrium

kemudian

mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah

pendarahan (menstruasi).

Apa fungsi plasenta bagi

perkembangan janin?

Diskusikanlah dengan

teman sebangkumu.

Pembelahan dimulai

Fertilisasi

Ovarium

Blastosit

(menempel)

Endometrium

Uterus

Ovulasi

Oosit

sekunder

Oviduk

Pada kehamilan dan persalinan melibatkan perkembangan

zigot disertai kerjasama hormon sejak terjadinya pembuahan

sampai kelahiran. Setelah ovulasi atau pelepasan sel telur, sel

telur akan masuk ke dalam tuba fallopi (oviduk). Di saluran

ini, ovum akan dikelilingi oleh banyak sperma, tetapi hanya

satu sperma yang dapat membuahi sel telur, sedangkan ekor

sperma tertinggal di luar. Kemudian, terjadi persatuan inti sel

telur dengan inti sperma membentuk zigot yang mengandung

separuh sifat ayah dan separuh sifat ibu.

Selanjutnya, zigot membelah secara mitosis sampai pada

bentuk terakhir saat embrio terdiri atas 32 sel dan disebut

morula

.

Morula ini kemudian menyerap cairan yang dikeluarkan oleh

tuba fallopii, dan segera membentuk rongga blastosel dan disebut

blastosit

. Lapisan terluar blastosit disebut

trofoblas

. Blastosit ini

bergerak menuju uterus untuk mengadakan

implantasi (perlekatan dengan dinding uterus).

Selama proses ini, korpus luteum membentuk hormon

progesteron untuk mengadakan persiapan implantasi

dengan merangsang pertumbuhan dinding uterus.

Dinding uterus menjadi tebal, lunak, dan lembut,

serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin

milk) sebagai makanan embrio. Selanjutnya, dinding

rahim atau endometrium

akan membuat hormon

progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi.

Setelah menjadi blastosit, zigot berkembang

menjadi trofoblas, kemudian embrio dan akhirnya menjadi

janin. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya dengan

perantaraan plasenta (ari-ari atau tembuni). Selaput

pembungkus embrio terdiri atas amnion, korion, sakus vitelinus

dan alantois.

1)

Sakus vitelinus (kantong kuning telur)

Sakus vitelinus terletak di antara amnion dan plasenta,

merupakan tempat pemunculan sel-sel darah dan

pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput

3. Kehamilan dan Persalinan

Gambar 10.7

Perkembangan zigot dari

fertilisasi sampai implantasi

Sumber: Image.google.co.id

Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia

173

tersebut berfungsi untuk melindungi embrio terhadap

kekeringan dan goncangan-goncangan dan membantu

proses pernapasan, eksresi dan fungsi-fungsi penting

lainnya selama kehidupannya didalam rahim.

2)

Amnion

Amnion merupakan selaput yang menghasilkan getah

berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio

tetap basah dan tahan goncangan.

3)

Korion

Korion merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar

amnion. Korion mengandung banyak pembuluh-

pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran

darah induknya dengan perantaraan plasenta (tembuni).

4)

Alantois

Alantois terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya

menghilang dan yang menetap adalah pembuluh-

pembuluh darah yang berfungsi untuk menghubungkan

siokulasi embrio dengan plasenta.

Bila pertumbuhan dan perkembangan janin

telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina.

Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya

plasenta. Pada saat proses kehamilan, progesteron

dan estrogen merangsang pertumbuhan kelenjar

air susu, tetapi setelah kelahiran hormon prolaktin

yang dihasilkan kelenjar hipofisis yang

merangsang produksi air susu.

Gambar 10.8

Selaput pembungkus embrio

Saat ini, pertumbuhan penduduk mengalami perkem-

bangan pesat. Dengan lahan hidup yang tetap maka

pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menimbulkan

masalah di berbagai bidang, seperti sandang, pangan, papan,

dan kesehatan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah

melakukan upaya pengaturan kelahiran disebut program

keluarga Berencana (KB).

Program KB dapat dilakukan dengan menggunakan alat-

alat buatan maupun dengan sistem kalender (tidak melakukan

hubungan di saat subur). Selain itu, terdapat metode KB yang

sifatnya permanen, yaitu vasektomi dan tubektomi. Vasektomi

Alat Kontrasepsi

D

Plasenta

Alantois

Kantung

kuning

telur

Pembuluh

darah ibu

Rongga

amnion

Amnion

Embrio

Korion

Vili korion

Sumber: Image.google.co.id

Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA

174

adalah pemotongan vasa deferensia yang kemudian tiap-tiap

ujung potongan diikat. Tubektomi adalah pemotongan oviduk

yang kemudian tiap-tiap ujung potongan diikat.

Tabel 10.1

Nama dan Mekanisme Kerja Alat KB

Nama Alat

Pil

Suntikan

depoprovera

Susuk KB

IUD (spiral)

Spon vagina

Diafragma

Karet KB

Akibat

Hipofisis anterior tidak mengeluarkan FSH

dan LH

Hipofisis anterior tidak mengeluarkan LH

dan FSH.

Hipotisis anterior tidak mengeluarkan LH

dan FSH.

Mencegah implantansi.

Membunuh sperma yang masuk.

Menghalangi sperma masuk vagina.

Mencegah sperma masuk vagina.

Mekanisme

Pil yang mengandung hormon ini diminum

tiap hari.

Suntikan progesteron seperti steroid

dilakukan 4 kali setahun.

Tabung progestin (dibuat dari progesteron)

ditanam di bawah kulit.

Gulungan plastik dimasukkan ke dalam

uterus.

Spon yang diberi

sperinicide

(pembunuh

sperma) dimasukkan ke vagina.

Cawan plastik di masukkan pada vagina

untuk menutup serviks.

Dipakai untuk menyelu-bungi penis.

Gambar 10.9

Vasektomi den tubektomi

Alat-alat yang dipergunakan untuk mengatur kelahiran

dan cara kerjanya dapat dilihat pada Tabel 10.1 berikut ini.

Gambar 10.10

Alat-alat KB

Sumber: Image.google.co.id

Sumber: Image.google.co.id

IUD

Diafragma

Kondom

Kap serviks

Susuk KB

Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia

175

Air Susu Ibu (ASI)

E

Setelah terjadi kelahiran, bayi membutuhkan makanan

yang kaya akan nutrisi, yaitu ASI (air susu ibu). Sejak lahir

sampai berusia 6 bulan, ASI merupakan sumber nutrisi utama

bayi. ASI memiliki komposisi sempurna yang sesuai kebutuhan

bayi.

ASI memiliki glukosa, albumin dan kandungan air lebih

tinggi dibandingkan air susu yang lain. Glukosa sangat

diperlukan bayi untuk tumbuh dan menghasilkan energi.

Albumin adalah protein untuk mencerdaskan bayi dan sangat

baik untuk pertumbuhannya. ASI memiliki beberapa kelebihan,

antara lain:

1)

Saat baru belajar menyusui, hisapan bayi merangsang

keluarnya air susu. Sehingga, bayi tidak mengalami

kesulitan menyusui.

2)

ASI steril sehingga mudah dicerna oleh bayi dan

mengandung antibodi.

3)

Memberi ASI memerlukan kalori sehingga mempercepat

pengurangan bobot badan ibu setelah melahirkan.

4)

Menambah ikatan emosi antara ibu dan anak.

5)

Sebagai salah satu pencegah kehamilan, bila ibu memberi

ASI eksklusif (tanpa makanan tambahan apapun).

6)

Untuk menghemat pengeluaran.

Asi merupakan susu dengan komposisi sempurna yang

tidak bisa digantikan oleh susu formula. Tetapi, karena kondisi

tertentu ibu tidak bisa memberi ASI. Beberapa kondisi yang

menyebabkan ibu tidak dapat menyusui, antara lain:

1.

Hambatan Psikis

Hambatan psikis ini disebabkan karena kurangnya

dukungan dari suami atau keluarga sehingga sang ibu tidak

merasa nyaman untuk menyusui. Selain itu, karena ibu

mengalami depresi pasca kelahiran atau ibu merasa jera karena

rasa sakit saat awal menyusui.

2.

Hambatan Fisik

Hambatan fisik ini disebabkan karena beberapa hal, antara

lain kesehatan ibu tidak memungkinkan untuk menyusui, air

susu tidak keluar, atau karena ibu mengkonsumsi obat-obatan

tertentu sehingga tidak diperbolehkan memberi ASI pada bayi.

Diskusikan dengan teman

sebangkumu.

Apa kelebihan ASI

dibandingkan susu

formula, apabila dilihat dari

kandungan gizinya.

Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA

176

Kelainan atau

Penyakit pada

Sistem Reproduksi

F

Kelaina atau penyakit pada sistem reproduksi ada beberapa

macam, antara lain:

Kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang leher

rahim perempuan melalui tahap-tahap pra-kanker (displasia

ringan), displasia berat, kanker yang belum menyebar dan

kanker yang akan menyebar. Pada stadium lanjut, kanker ini

memiliki gejala pendarahan setelah senggama, pendarahan

setelah menopouse dan keputihan atau keluar cairan kekuning-

kuningan, berbau dan bercampur dengan darah.

1. Kanker Leher Rahim

Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang indung

telur kiri atau kanan, atau kedua-duanya. Kanker indung telur

biasanya menyerang perempuan yang sudah menopouse

(berumur 50 tahun ke atas).

2. Kanker Ovarium

Endometrosis adalah penyakit pada sistem reproduksi

wanita. Hal ini disebabkan oleh jaringan endometrium tumbuh

di luar rahim, seperti serviks atau vagina.

3. Endometrosis

Hamil anggur merupakan suatu kehamilan yang tidak

berisi janin, tetapi berisi gelembung-gelembung mola dan

bekuan darah. Hamil anggur dapat menyebabkan kesakitan

atau kematian karena pendarahan, tembusnya dinding rahim

oleh proses mola dan infeksi.

4. Hamil Anggur (

Mola Hidalidosa

)

Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar

prostat pada pria. Kanker ini menyebabkan sel-sel dalam

kelenjar prostat tumbuh abnormal dan tidak terkendali. Kanker

prostat biasanya menyerang pria usia 60 tahun ke atas.

5. Kanker Prostat

Penyakit gonorhoe adalah penyakit kelamin yang

disebabkan oleh bakteri

Neisseria gonorrhoeae

. Penyakit kelamin

ini bisa menular melalui seks bebas. Gejalanya adalah keluar

6. Gonorhoe (kencing nanah)

Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia

177

cairan berwarna putih, rasa nyeri pada saat buang air kecil,

pada pria mulut uretra bengkak dan agak merah.

Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri

Treponema pallidum

.

Penyakit ini menular melalui hubungan seksual. Gejala yang

timbul adalah luka pada kemaluan, bintik atau bercak merah

di tubuh, kelainan saraf, jantung, pembuluh saraf, dan kulit.

7. Sifilis (Raja singa)

Penyakit herpes genitalis disebabkan oleh virus herpes

simpleks. Gejala yang timbul adalah bintil-bintil berkelompok

pada kemaluan, hilang dan timbul, akhirnya menetap seumur

hidup.

8. Herpes Genitalis

Penyakit condiloma accuminata disebabkan oleh virus

Human papilloma

. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kutil

yang dapat membesar dan akhirnya dapat menimbulkan kanker

mulut rahim.

9. Condiloma Accuminata

Infertilitas atau ketidaksuburan dapat terjadi pada pria

atau wanita. Pada pria infertilitas terjadi karena adanya

penyakit, seperti impotensi, ejakulasi dini, adanya sumbatan

pada saluran sperma, adanya kelainan gerak sperma dan

kerusakan testis. Sedangkan, pada wanita disebabkan oleh

kelainan lendir leher rahim, adanya tumor, adanya sumbatan

pada saluran telur, menstruasi tidak teratur dan karena obesitas.

10. Infertilitas

Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA

178

Daftar Istilah

Daftar Istilah

Alantois

= kantong yang terdapat pada embrio yang berfungsi

sebagai alat respirasi nutrisi dan ekskresi.

Amnion

= selaput janin.

Diploid

= memiliki dua perangkat kromosom, yang jumlahnya

dua kali jumlah haploidnya.

Endometrium

= selaput lendir kelenjar yang melapisi rahim.

Fertilisasi

= penyatuan gamet jantan dan gamet betina untuk

membentuk zigot.

Haploid

= satu set kromosom yang tidak berpasangan.

Implantasi

= proses penempelan embrio pada dinding uterus.

Luruh

= sifat organ yang lepas atau gugur dengan sendirinya

dari pembawanya.

Oogenesis

= proses pembentukan sel telur di dalam ovarium.

Ovulasi

= proses terlontarnya ovum dari ovarium.

Ovum

= gamet betina berupa sel telur yang tidak dibuahi.

Spermatogenesis

= proses pembentukan sperma di dalam testis.

Vivivar

= menghasilkan keturunan hidup langsung dari dalam

tubuh tetuanya.

1234567890123456789012345678901212345678901234567

1

23456789012345678901234567890121234567890123456

7

1

23456789012345678901234567890121234567890123456

7

1

23456789012345678901234567890121234567890123456

7

1

23456789012345678901234567890121234567890123456

7

1

23456789012345678901234567890121234567890123456

7

1

23456789012345678901234567890121234567890123456

7

1

23456789012345678901234567890121234567890123456

7

1

23456789012345678901234567890121234567890123456

7

1

23456789012345678901234567890121234567890123456

7

1

23456789012345678901234567890121234567890123456

7

1

23456789012345678901234567890121234567890123456

7

1

23456789012345678901234567890121234567890123456

7

1234567890123456789012345678901212345678901234567

Kamu telah mempelajari sistem reproduksi manusia. Hal-hal

penting apa sajakah yang harus diketahui dalam mempelajarinya?

Catatlah dalam bentuk rangkuman. Kemudian, tukarlah hasil

rangkumanmu dengan rangkuman teman. Berikan masukan dan saran

pada rangkuman masing-masing.

Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia

179

1. Reproduksi seksual melibatkan dua

individu yang masing-masing

menyumbangkan satu sel reproduktif

khusus yang disebut ....

a. gamet

b. zigot

c. embrio

d. spermatogenesis

e. oognesis

2. Testis merupakan alat reproduksi

jantan. Alat ini berfungsi untuk

menghasilkan ....

a. air seni dan sperma

b. sperma dan hormon

c. sperma, hormon, dan enzim

d. sperma

e. enzim, hormon, air seni dan

sperma

3. Proses peleburan antara sel sperma

dengan ovum disebut ....

a. mitosis

b. penyerbukan

c. fertilisasi

d. meiosis

e. gametogenesis

4. Pada manusia, fertilisasi terjadi di ....

a. ovarium

b. oviduk atau tuba fallopii

c. uterus dan ovarium

d. uterus

e. vagina

5. Spermatozoa manusia terbentuk di ....

a. vas deferens

b. tubulus seminiferus

c. testis

d. epididimis

e. vas eferensia

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat di setiap soal-soal berikut.

6. Lepasnya sel telur dari folikel disebut

....

a. menstruasi

d. singami

b. menopause

e.

ovulasi

c. fertilisasi

7. Pada saat terjadi kehamilan, janin

akan melekat di ....

a. ovarium

d.

vas deferent

b. oviduk

e.

vagina

c. uterus

8. Spermatogenesis adalah ....

a. proses pembentukan sperma

b. dikeluarkannya sperma pada saat

kopulasi

c. penghambatan keluarnya sperma

d. proses pembentukan sel telur atau

ovum

e. bertemunya sperma dan ovum

9. Dalam spermatogenesis, satu buah

spermatogonium menghasilkan ....

buah sperma

a. 1

d. 4

b. 2

e. 5

c. 3

10. Hormon pada pria, di antaranya

adalah ....

a. hormon testosteron

b. hormon estrogen

c. hormon progesteron

d. hormon prolaktin

e. hormon enstrogen dan prolaktin

11. Alat KB yang berfungsi mencegah

implantasi adalah ....

a. Spon Vagina

d. Susuk KB

b. Karet KB

e. Pil

c. Spirat

Mari Berkompetensi

Mari Berkompetensi

Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA

180

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gametogenesis.

2. Apa sajakah perbedaan antara spermatogenesis dan oogenesis?

3. Apakah yang dimaksud dengan fertilisasi?

4. Apakah yang dimaksud dengan ovulasi?

5. Jelaskan secara singkat perkembangan zigot hingga menjadi janin.

B. Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas.

12. Alat KB yang berfungsi membunuh

sperma yang masuk, adalah ....

a. Spon vagina

d. Susuk KB

b. Karet KB

e. pil

c. Spiral

13. Pernyataan tentang ASI di bawah ini

benar,

kecuali

....

a. Asi meningkatkan kasih sayang

terhadap ibu dan anak

b. Asi lebih steril

c. Asi mengandung anti bodi

d. Asi bisa membunuh kuman

e. Asi lebih mahal

14. Virus

human papilloma

menyebabkan

penyakit ....

a. sifilis

b. gonorhoe

c. herpes genitalis

d. condiloma accuminata

e. hamil anggur

15. Jika terdapat luka pada kemaluan,

bintik atau bercak di tubuh dan

kelainan saraf, jantung atau pembuluh

saraf. Maka orang tersebut menderita

penyakit ....

a. sifilis

b. gonorhoe

c. herpes genitalis

d. condiloma accuminata

e. hamil anggur